erwinpratama.com – Apa itu permainan tradisional? Permainan tradisional bisa disebut sebagai permainan anak-anak, atau bisa juga disebut sebagai permainan jadul, yang biasanya dimainkan oleh anak-anak pada zaman dahulu. Permainan tradisional ini dibuat menggunakan benda/alat yang sederhana bikinan manusia, namun ada juga permainan tradisional yang tidak membutuhkan benda/alat. Permainan tradisional ini tidak membutuhkan kecanggihan teknologi untuk hanya sekedar bermain dan bersenang-senang. Dengan media yang murah, Mereka bisa bermain dengan seru bersama teman teman. Permainan tradisional bisa dimainkan bersama teman dekat, baik didalam rumah, di luar rumah, atau di halaman rumah, atau sebuah tempat yang luas yang bisa digunakan untuk arena bermain. Berikut ini Erwin Pratama akan mengajak Anda bernostalgia dengan Permainan Tradisional Indonesia dan cara memainkannya.
Permainan Tradisional Dan Cara Bermainnya
1. Kelerenag
Kelereng atau gundu adalah sebuah bola kecil yang pada umumnya terbuat dari kaca. Konon, kelereng pada awalmulanya ditemukan di mesir pada 3000 tahun sebelum masehi, yang saat itu bentuknya masih berupa batu kecil atau tanah liat. Di Indonesia, kelereng terkenal dengan bentuk berupa bola kecil yang terbuat dari kaca, yang mana didalamnya terdapat motif corak berwarna yang berbeda-beda.
2. Gangsing
Gangsing atau Gasing, merupakan sebuah mainan yang bisa berputar dengan seimbang di suatu bagian titik. Bentuk gangsing bermacam-macam, namun kesamaannya adalah bagian gangsing selalu lingkaran jika dilihat dari atas maupun bawah, selain itu di bagian bawah terdapat alas yang cukup panjang ataupun lancip yang digunakan sebagai poros untuk berputar. Bahan dari gangsing sendiri terbuat dari bahan kayu, namun gangsing yang lebih modern menggunakan bahan dari plastik, bahkan dicampur dengan besi. Untuk dapat diputar, Gasing membutuhkan sebuah tali yang terbuat dari tali nilon ataupun dari kulit pohon. Konon wilayah Kepulauan tujuh (daerah Natuna), Gasing sudah ada bahkan sebelum adanya penjajahan dari negera Belanda. Dan di propinsi Sulawesi utara, gangsing sudah dimainkan sejak tahun 1930an. Biasanya, dalam permainan ini, Gangsing siapa yang paling lama waktu berputarnya, maka Dia lah pemenangnya.
3. Ular tangga
Ular tangga adalah salah satu permainan papan yang minimal dimainkan oleh 2 orang dan bisa lebih. Desain dari permainan ular tangga adalah, beberapa jumlah kotak kecil kecil berjajar berurutan dengan nomor, yang kemudian di beberapa kotak kecil tersebut akan terdapat “ular” dan “tangga”, yang mana akan menghubungkan ke kotak lain. Garis start dimulai dari kotak paling bawah atau urutan nomor terkecil, dan garis finish adalah kotak teratas atau urutan nomor terbesar. Pemain akan melempar dadu, kemudian bidak akan berjalan mengikuti berpara jumlah nomor dadu yang muncul. jika pemain mendarat di kotak dengan gambar tangga, maka Dia akan naik ke ujung tangga. Namun apabila pemain mendarat di gambar ular, maka pemain akan turun ke ujung bagian ular. Pemain akan menang jika bidaknya mencapai bagian kotak terakhir atau kotak finish. Menurut kabar bahwa permainan ular tangga ini awalnya berasal dari India pada abad ke 2 masehi.
4. Congklak / Dakon
Congklak atau Dakon, Dhakon, atau juga Dhakonan, adalah salah satu permaianan tradisional yang kemungkinan besar berasa dari Indonesia dan juga Melayu. Permaianan ini menggunakan Papan congklak dan biji congklak. Papan congklak terbuat dari kayu maupun plastik, lalu terdapat lubang kecil berjumlah 12-14, dan lubang besar berjumlah 2. Sedang biji congklak bisa menggunakan apa saja asal bisa masuk kedalam lubang papan congklak, misalnya seperti biji buah, kelereng, batu, dll. Uniknya, permainan ini bisa dimainkan bahkan tanpa papan congklak, caranya adalah dengan memanfaatkan bidang tanah datar yang kemudian dilubangi seperti papan congklak. Permainan akan berakhir jika salah satu pemain menang dengan mendaparkan lebih banyak biji congklak, sementara lubang di papan congklak sudah kosong alias sudah tidak ada biji congklak lagi didalam lubang tersebut.
5. Bekel
Bekel adalah permainan tradisional anak-anak yang menggunakan sebuah bola yang dapat memantul dan lima benda kecil. Benda kecil tersebut bisa berupa biji, batu, atau hal lainnya yang bisa muat pada telapak tangan. 5 benda kecil tadi diletakkan di lantai, kemudian bola dipantulkan ke lantai, sembil memungut dan menggenggam benda kecil tadi satu persatu dengan sebuah tangan, kemudian bola dipantulkan dengan tangan kembali, sambil memungut benda kecil tadi sampai habis. Permainan selesai jika pemain bisa memantulkan bola, dan menggenggam seluruh benda kecil tadi di tangan.Menurut sejarahnya, permainan bekel diperkenalkan oleh Belanda yang saat itu ada di Indonesia, yang terkenal dengan nama bikkelen atau bikkelspel.
6. Suwit
Suwit, atau Suit, atau bisa juga Sut, adalah sebuah cara untuk menentukan siapa pemenangnya dengan cara mengadu pola/simbol jari, yang dilakukan oleh 2 orang. Biasanya, pemenang Suit, berhak untuk memutuskan sesuatu. Atau Pemenang Suit memiliki kewenangan untuk memulai sesuatu terlebih dahulu atau melakukan atau dapat melakukan yang pertama.
Di Indonesia, lebih terkenal dengan suit Gajah, Manusia, dan Semut. Ibu Jari dianggap sebagai Gajah, Jari telunjuk dianggap sebagai Manusia, Dan Jari kelingking dianggap sebagai Semut. Gajah akan menang dari manusia, namun kalah dari semut. Manusia akan menang dari semut, namun kalah dari gajah, Dan semut akan menang dari Gajah, namun kalah dari Manusia.
Ada pula Suit Gunting, Batu, Kertas, yang terkenal dengan sebutan Suit Jepang. Gunting akan menang melawan kertas, namun kalah melawan Batu. Batu akan menang melawan gunting, namun kalah melawan kertas. Kertas akan menang melawan Batu, namun kalah melawan Gunting.
7. Hompipa
Hompimpa adalah sebuah cara yang hampir mirip dengan suit, untuk menentukan siapa pemenangnya dengan menggunakan telapak tangan, yang dilakukan oleh minimal 3 orang. Pola dari Hompimpa adalah Telapak tangan menghadap ke bawah (Hitam) dan Telapak tangan menghadap ke atas (Putih). Permainan akan dimulai dengan menguapkan mantra “Hompimpa” atau “Hompimpa alaium gambreng” atau versi panjanganya “Hompimpa alaium gambreng. Mpok Ipah pakai baju rombeng.”, yang kemudian dibarengi dengan melakukan adu pola telapak tangan. Jika dimainkan oleh 3 orang, misal 2 tangan hadap bawah, dan 1 tangan hadap keatas, maka 1 tangan hadap keatas akan keluar dari hompimpa, yang mana sisanya hanya 2 orang, maka 2 orang sisanya inilah yang nantinya akan melakukan Suit, karena hompipma membutuhkan minimal 3 orang.
8. Petak Umpet
Petak umpet adalah permainan tradisional yang menggunakan banyak pemain supaya lebih seru. Sebelum permainan dimulai, para pemain akan melakukan Hompimpa untuk menentukan kucing dan tikus, biasanya yang kalah akan menjadi kucing, dan yang menang akan menjadi tikus. Jumlah kucing hanyalah 1, sedangkan sisanya adalah tikus. Tugas Kucing adalah adalah berdiri menghadap tembok atau tiang yang disebut dengan INGLO, BON atau HONG, mata tertutup tidak boleh mengintip, kemudian menghitung sejumlah angka, biasanya mulai menghitung dari 1 sampai 10, bisa lebih tergantung hitungan angka yang disepakati. Kemudian, selama kucing menghitung dengan mata tertutup, para tikus akan lari bersembunyi. Si kucing harus mencari dan menemukan para tikus. Jika tikus berhasil ditemukan, maka si kucing harus kembali ke posisi tembok atau tiang sambil menepuknya dengan tengan lalu meneriakkan nama si tikus yang ditemukan tadi.
9. Ketapel
Ketapel adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk menembak target jaraj jauh. Bahan ketapel terbuat dari kayu. Pegasnya terbuat dari karet biasa atau karet dari ban bekas. Sedangkan pelurunya biasanya dari batu kecil, kertas yang dibentuk seperti bola, atau tanah liat yang dibentuk seperti bola. Bentuk ketapel biasanya seperti huruf “Y”, Ujung bawah dipakai untuk digenggam tangan, sedang 2 ujung atas digunakan untuk merekatkan dengan karet ketal.Peluru akan diletakkan di tengan karet pegas ketapel, kemudian karet tersebut akan ditarik kebelakang menggunakan tangan, setelah itu lepaskan pegangan pada karet, maka peluru akan meluncur ke depan karena gaya pegas.
10. Layangan
Layangan atau Layang-Layang adalah termasuk kedalam permainan tradisional yang populer. Layangan terbuat dari kertas yang memiliki kerangka bambu, yang dapat diterbangkan ke langit dengan bantuan hembusan udara, sementara tali atau benang digunakan sebagai pengendali dari orang yang memainkannya. Layangan biasanya untuk sekedar hiasan ataupun perlombaan. Lomba layangan biasanya ada 2 jenis : Lomba layangan dengan penampilan tercantik atau terunik, Lalu lomba adu layangan yang terkuat & masih bisa terbang. Lomba adu layangan biasanya menggunakan menggunakan benang senar yang tajam. Kedua Layangan akan saling beradu, tali senar antara kedua layangan akan sengaja digesekkan, tali senar yang lemah akan putus, dan layangan akan terbang tak terkendali dibawa angin, sampai akhirnya layangan itu jatuh ke suatu tempat,